Today:Wednesday, 24 April 2024
cara mengurangi sampah makanan perlu dilakukan demi dunia yang lebih baik

Cara Mengurangi Sampah Makanan – Mengapa Diperlukan?

Cara Mengurangi Sampah Makanan

Pernahkah kamu menyadari bahwa dapurmu banyak sekali sampah makanan. Lalu, bagaimana sih cara mengurangi sampah makanan?

Mungkin kamu juga pernah menyisakan makanan karena sudah kenyang, lalu membuang makanan tersebut.

Apa itu sampah makanan? Apa dampak negatifnya? Lalu, bagaimana cara mengurangi sampah makanan?

Apa Itu Sampah Makanan?

Sampah makanan merupakan suatu jenis limbah berbentuk padatan yang dihasilkan dari kegiatan konsumsi masyarakat dan termasuk ke dalam jenis sampah organik dan mudah terurai.

Selain itu, sampah makanan dapat berupa makanan yang masih layak dikonsumsi atau makanan yang sudah kadaluarsa

Salah satu penyebab sampah makanan adalah oversupply, kelalaian konsumen seperti tidak melihat tanggal kadaluarsa makanan, dan makanan tidak cocok dengan konsumen, sehingga dibuang.

a. Apa Perbedaan Sampah Makanan (Food Waste) dengan Food Loss?

Food loss adalah sampah yang berupa makanan mentah, tapi tidak bisa diolah lagi. Akhirnya, mereka dibuang. Sementara itu, food waste berupa makanan yang siap dikonsumsi, tetapi dibuang.

Bagaimana Gambaran Sampah Makanan di Indonesia?

Dikutip dari laman SIPSN, jika diklasifikasikan berdasarkan komponen sampah, sampah makanan (sisa makanan) merupakan jenis sampah yang menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia pada tahun 2021 dengan angka sebesar 40,27%.

Angka yang jomplang sekali jika dibandingkan dengan komponen lain seperti plastik (17,6%), kayu/ranting (13,32%), dan kertas/karton(11,75%).

Dilansir dari UNEP, untuk level global, buah dan sayur yang diproduksi, hampir setengahnya menjadi sampah makanan setiap tahun.

Indonesia menjadi penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia dengan jumlah 300 kg sampah makanan per orang tiap tahunnya.

Bagaimana Gambaran Kelaparan di Indonesia?

Indikator penilaian Global Hunger Index adalah suplai makanan yang tidak tercukupi, tingkat mortalitas (kematian) anak, dan anak yang kurang gizi. Semakin tinggi skor, berarti semakin parah kondisi kelaparan di negaranya.

Interpretasi skor:

  1. Kurang dari atau sama dengan 9,9 : rendah
  2. 10-19,9 : moderat
  3. 20-34,9 : serius
  4. 35-49,9 : alarming
  5. 50 : extremely alarming

Menurut Global Hunger Index, pada tahun 2021, Indonesia mendapatkan skor 18, yang berarti memiliki interpretasi moderat untuk level kelaparan. Indonesia menempati peringkat 73 dari 116 negara untuk level kelaparan.

Mengapa Cara Mengurangi Sampah Makanan Perlu Dilakukan?

Cara mengurangi sampah makanan dilakukan agar tidak terjadi dampak negatif dari penumpukan sampah makanan, yaitu:

  1. Membuang makanan yang seharusnya diberikan kepada orang yang lapar
  2. Makanan yang membusuk akan memproduksi gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global
  3. Membuang potensi air tawar dan air tanah yang dapat digunakan sebagai sumber air bersih

Bagaimana Cara Mengurangi Sampah Makanan?

Ternyata, besar sekali dampak negatif sampah makanan. Lalu, bagaimana cara mengurangi sampah makanan?

a. Mulai Atur Kebutuhan Belanjamu

Cobalah untuk membuat rencana makanmu dan mulai membuat shopping list, akan lebih baik jika dibuat harian atau mingguan untuk menghindari belanja bahan makanan terlalu banyak dan kebiasaan impulsif dalam membeli. 

Dengan cara mengurangi sampah makanan ini, kamu tidak hanya mengurangi sampah makanan (food waste), tapi juga bisa menyelamatkan kondisi dompetmu di akhir bulan.

b. Simpan Stok Makananmu dengan Benar

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam cara mengurangi sampah makanan adalah cara menyimpannya. 

Mulailah dengan mengelompokkan bahan makanan sesuai dengan jenisnya. Jangan mencampurkan makanan segar dan matang dalam satu tempat ya untuk menghindari adanya kontaminasi silang. 

Sebaiknya gunakan wadah kedap udara dan pastikan tertutup rapat jika sedang tidak digunakan. Lalu, susun wadah-wadah tersebut dengan sistem FIFO (First In First Out) untuk bahan makanan segar. 

Sistem FIFO dilakukan dengan menaruh bahan makanan yang sudah lebih lama di bagian depan (bagian paling terjangkau) dan menaruh bahan makanan yang baru di bagian belakang. 

Kamu juga sebaiknya menerapkan sistem FEFO (First Expired First Out), agar produk makanan kemasan yang mendekati expired dapat digunakan terlebih dahulu.

c. Jangan Nilai Makanan hanya dari Tampilan Luarnya saja

Kalau ada makanan yang warna dan bentuknya sudah tidak terlihat segar (terlihat mau kadaluarsa), namun masih terlihat layak dikonsumsi, jangan dibuang dulu ya! 

Pilah dan pilih makanan yang masih bisa dikonsumsi. Cukup hilangkan bagian yang memang tidak bisa dimakan dan sisanya bisa kamu olah jadi makanan atau minuman favoritmu.

d. Simpan Sisa Makananmu

Jika kamu tidak bisa menghabiskan makananmu saat itu juga, jangan langsung dibuang ya. 

Beberapa cara yang bisa kamu lakukan di antaranya: 

  1. Untuk bahan makanan yang sudah dipotong-potong namun tidak jadi diolah, kamu bisa menyimpannya dalam wadah atau plastik kedap udara, kemudian simpan di freezer, jadi kapan pun kamu mau pakai kamu bisa langsung mengambilnya. 
  2. Jika kamu makan di restoran dan tidak habis, lebih baik makanannya dibungkus saja. Saat lapar nanti kamu bisa memanaskannya jika ingin makan lagi.

Mari Lakukan Cara Mengurangi Sampah Makanan demi Dunia yang lebih Baik!

Sampah makanan memiliki dampak negatif baik untuk lingkungan dan moral, dimana sampah tersebut memproduksi gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global dan makanan tersebut tidak seharusnya menjadi sampah jika sudah diberikan kepada orang yang lapar.

Ayo terapkan cara mengurangi sampah makanan dimulai dari kehidupan sehari-hari seperti atur kebutuhan belanja, simpan stok makanan dengan benar, jangan nilai makanan hanya dari penampilan luarnya saja, dan simpan sisa makanan yang tidak habis.

Penting sekali untuk tidak menyisakan atau menumpuk sampah makanan. Makanan itu dihargai dengan cara mengonsumsinya sampai habis.

Mari mulai menghargai makanan sekecil apa pun porsinya. 

Share