Today:Sunday, 12 May 2024
Salah satu aspek yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah proses menyapih anak. Apa yang perlu diketahui dari menyapih anak ini?

Menyapih Anak, Kapan Waktu yang Tepat dan Terbaik?

Menyapih Anak

Proses makan dan minum pada bayi adalah suatu proses yang penting. Makan dan minum yang baik dapat menentukan tumbuh kembang bayi di masa depan. Salah satu aspek yang tepat untuk makan dan minum adalah penyapihan atau menyapih anak. 

Banyak orang tua yang khawatir bahwa menyapih anak akan membuat anak malas makan atau susah makan. Beberapa yang lain khawatir justru menyapih anak akan membuat anak menjadi sakit. Jadi apa itu menyapih anak? Dan bagaimana cara yang tepat untuk menyapih anak? Mari kita simak 

Apa itu Menyapih Anak?

Menyapih anak adalah proses transisi makanan dari air susu ibu ke makanan padat. Hal ini tentu bukan proses yang mudah, terutama bagi orang tua baru. Selain itu satu anak tentu saja berbeda dengan anak yang lain, yang berarti proses penyapihan bisa sangat bervariasi dari satu anak ke anak yang lain. 

Waktu yang Tepat untuk Menyapih Anak

Hal utama yang harus dipahami dalam menyapih anak adalah bahwa keputusan menyapih anak adalah sebuah keputusan yang personal. Tidak perlu membandingkan satu anak dengan anak yang lain karena pada dasarnya semua anak itu unik dan memiliki timeline yang berbeda-beda pula. 

Sejauh ini The American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian air susu ibu eksklusif selama enam bulan pertama. Selanjutnya anak dapat disapih dan dikenalkan dengan makanan padat hingga usia 1 tahun. Pemberian ASI bisa terus dilakukan sembari proses menyapih. 

Sebetulnya, menyapih akan berlangsung secara alami saat anak berusia 6 bulan. Hal ini terjadi akibat perubahan pola menyusui yang terjadi pada enam bulan pertama, terutama ketika anak diperkenalkan pada makanan padat. Sebagian anak secara natural akan mencari sumber nutrisi lain ketika mereka mencapai usia 1 tahun. Pada usia ini anak seharusnya bisa mulai makan makanan padat dan mulai bisa minum dari gelas. 

Tanda Anak Siap Disapih

Ada beberapa tanda yang dapat mengindikasikan seorang anak siap untuk disapih. Tanda tersebut adalah:

  • Anak dapat duduk tegak dan dapat menyangga kepalanya
  • Anak memiliki koordinasi mata, tangan, dan mulut yang bai
  • Anak dapat melihat makanan, dapat mengambil makanan, dan memasukkannya ke mulut
  • Anak dapat menelan makanan dengan baik dan tidak meludahkan atau mengeluarkan makanan

Cara Menyapih Anak yang Tepat

Hal pertama yang dapat dilakukan saat menyapih anak adalah mengurangi durasi dan frekuensi dari menyusui. Lakukan hal ini dalam beberapa minggu atau bulan. Kurangi lama menyusui dan frekuensi menyusui secara perlahan. Paling mudah, kurangi frekuensi dan menyusui pada siang hari, dan perkenalkan anak pada makanan padat di siang hari. Setelah anak disapih pada sesi makan siang, maka proses penyapihan dapat dilakukan pada sesi yang lain. 

Ketika anak ingin menyusui, jangan halangi atau marahi anak. Biarkan saja anak menyusui, namun coba alihkan perhatiannya pada makanan padat. Tawarkan makanan padat pada anak sebagai alternatif dari air susu ibu. 

Sebelum anak berusia 1 tahun, jangan berikan anak susu sapi. Memberikan susu formula pada anak juga sebaiknya dilakukan setelah konsultasi pada dokter spesialis anak. Dalam memperkenalkan gelas pada anak, pilihlah waktu di saat anak tidak lapar atau haus yang berlebihan. Sebaiknya perkenalkan gelas secara bertahap juga, pilihlah botol dengan ujung minum yang mirip puting, sebelum memberikan gelas pada anak. 

Menyapih Anak dengan Tepat

Anak bukanlah trofi yang harus selalu dipamerkan atau dibanggkan. Anak adalah manusia kecil, yang membutuhkan dukungan orang tua untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak itu unik, mereka akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan timeline mereka sendiri.

Membandingkan seorang anak dengan anak yang lain justru akan mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan mereka. Menyapih anak adalah suatu proses yang penting dalam kebiasaan makan anak. Pastikan menyapih anak dilakukan sesuai dengan panduan dari dokter, kesiapan orang tua, serta kesiapan masing-masing anak.

Share