Today:Monday, 20 May 2024
ada hubungan obesitas dan diabetes tipe 2

Hubungan Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Hubungan Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Obesitas seringkali dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit lain, seperti diabetes. Bagaimana kedua hal ini berhubungan (obesitas dan diabetes tipe 2)? Simak pada artikel berikut.

Berkenalan dengan Obesitas

World Health Organization (WHO) mengkategorikan Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan indeks massa tubuh yaitu mencapai >25 kg/m^2 untuk kategori obesitas.

IMT yang berlebih umumnya berkorelasi positif (berhubungan) dengan peningkatan lemak tubuh. Tapi IMT ini bukan satu-satunya indikator untuk mengukur obesitas.

Diabetes Tipe 2

Diabetes melitus adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik, yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah.

Insulin ini merupakan hormon yang mengatur kadar gula darah manusia. Pada diabetes tipe 2, tubuh kesulitan dalam mengatur dan menggunakan gula sebagai energi. 

Saat seseorang mengalami diabetes tipe 2, ada dua masalah umum pada tubuh. Pertama, pankreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk menekan jumlah gula dalam darah. Kedua, sel merespon insulin dengan buruk, sehingga hanya dapat menyerap gula dalam jumlah yang sedikit.

Hubungan antara Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Berbagai studi menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.

Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes melalui beberapa mekanisme. Obesitas dapat meningkatkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik. 

Indeks Massa Tubuh (IMT) yang berlebihan dapat mengalami hambatan dalam pengambilan

glukosa ke dalam otot dan sel lemak sehingga hal ini menyebabkan glukosa dalam darah meningkat.

Obesitas juga dapat meningkatkan produksi hormon yang memperburuk resistensi insulin.

Solusi untuk Obesitas dengan Diabetes Tipe 2 

Obesitas dan diabetes tipe 2 merupakan kondisi yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. 

Pada orang dengan obesitas yang memiliki risiko penyakit diabetes tipe 2 tujuan pencegahan adalah untuk memperlambat timbulnya DM tipe 2, dengan menjaga fungsi sel penghasil insulin di pankreas, dan mencegah atau memperlambat munculnya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 

Faktor risiko DM tipe 2 dibedakan menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Usaha pencegahan yang dilakukan dengan mengurangi risiko yang dapat dimodifikasi.

Pencegahan DM tipe 2 pada orang-orang yang berisiko pada prinsipnya adalah dengan mengubah gaya hidup yang meliputi olah raga, penurunan berat badan, dan pengaturan pola makan. 

a. Penurunan Berat Badan

Penurunan berat badan sebesar 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe 2. 

Perbaikan indeks massa tubuh akan sangat membantu perbaikan fungsi pankreas dan insulin. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan penurunan berat badan secara bertahapp dan benar.

b. Mengubah Pola Makan

Dianjurkan pula melakukan pola makan yang sehat, yakni terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut air. Asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.

Hal ini pada jangka panjang diharapkan dapat memperbaiki kondisi resistensi insulin pada diabetes tipe 2.

c. Meningkatkan Aktivitas Fisik

Akitivitas fisik harus ditingkatkan dengan berolahraga rutin, minimal 150 menit perminggu, dibagi 3-4 kali seminggu. 

Olahraga dapat memperbaiki resistensi insulin yang terjadi pada pasien prediabetes, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), dan membantu mencapai berat badan ideal.

Selain olah raga, dianjurkan juga lebih aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan memilih menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar daripada menggunakan mobil, dll.

d. Hindari Rokok dan Alkohol

Merokok, walaupun tidak secara langsung menimbulkan intoleransi glukosa, dapat memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM tipe 2. Oleh karena itu, kamu juga dianjurkan berhenti merokok.

e. Manajemen Stres

Stres bisa memengaruhi kadar gula darah. Di saat stres, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon glukagon dan kortisol, yang dapat menyebabkan kadar gula darah naik. Untuk itu, kontrollah tingkat stres jika kamu ingin berhasil menurunkan gula darah.

f. Tidur dan Istirahat Cukup

Tidur dan beristirahat yang cukup serta berkualitas diperlukan untuk kesehatan tubuh. Kebiasaan tidur yang kurang baik dan kurang istirahat dapat memengaruhi kadar gula darah dan sensitivitas insulin.

Cegah Dirimu dari Obesitas dan Diabetes Tipe 2!

Kondisi obesitas dan diabetes tipe 2 saling memepengaruhi satu sama lain. Terapkan pola hidup sehat untuk terhindar dari kondisi ini atau memperbaiki kondisi ini.

Rekomendasi Sirka

Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan atau gula darah, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudukan keinginan tersebut.

Klik di sini untuk informasi selengkapnya!

Share