Today:Saturday, 4 May 2024
Lutut adalah salah satu modal yang diberikan Tuhan untuk manusia agar bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain

Cedera Lutut – Lindungi Salah Satu Modal Dalam Hidupmu

Cedera Lutut 

Lutut adalah salah satu modal yang diberikan Tuhan untuk manusia agar bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Karena itu, jangan pernah sampai mengalami cedera lutut.

Adapun istilah “modal dengkul” ternyata secara harfiah benar adanya. Bayangkan, bagaimana hidup manusia tanpa adanya lutut. Cara berjalan manusia akan sangat kaku dan menghabiskan lebih banyak energi.

Pergerakan lutut memungkinkan kita berjalan dengan pola gerak yang lebih alami dan nyaman.

Selain itu, lutut juga memiliki fungsi lain yang mendukung pergerakan anggota tubuh bagian bawah yaitu gabungan dari peredam kejut, penopang, dan sebagai poros gerakan.

Karena fungsinya yang sedemikian kompleks, tidak heran lutut banyak terlibat dalam gerakan dan aktivitas manusia.

Lantaran lebih sering dipakai, lutut memiliki risiko lebih besar untuk mengalami overuse sehingga rentan cedera.

Cedera lutut adalah cedera yang paling sering terjadi selain cedera engkel. Cedera lutut berkisar dari cedera sendi hingga ke dislokasi dan fraktur (patah tulang). Parah tidaknya cedera pada lutut bergantung dari penyebab cedera tersebut bisa terjadi.

Jangan dianggap remeh, cedera lutut ternyata mahal, loh. Tergantung dari komponen yang cedera dan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Biaya yang diperlukan pun mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta untuk mengembalikan fungsi lutut sebagaimana mestinya.

Penyebab Rasa Sakit saat Mengalami Cedera Lutut

Cedera lutut secara luas bisa dikatakan sebagai rasa sakit yang mengganggu dan memengaruhi kinerja lutut.

Rasa sakit ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

a. Cedera yang Dialami

Cedera lutut sangat beragam bisa berupa cedera pada ligamen, bantalan antar tulang (meniskus), patah tulang pada tempurung lutut, dan cedera tendon (tendinitis).

b. Masalah Mekanikal

Biasanya terjadi akibat gerakan terus menerus atau gerakan dan benturan tiba tiba yang mengubah posisi lutut. Dalam jenis ini, dislokasi (posisi tempurung lutut keluar dari posisi seharusnya) adalah kasus yang paling sering terjadi.

c. Artritis atau Peradangan

Artritis atau peradangan pada sendi menyebabkan sendi mengalami pembengkakan yang diiringi dengan rasa nyeri dan kaku.

Faktor Risiko Cedera Lutut

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya cedera lutut:

a. Kelebihan Berat Badan

Semakin berat badan seseorang, semakin berat pula beban yang ditanggung oleh lutut. Keadaan ini diperparah dengan beberapa gerakan yang dilakukan seperti naik dan turun tangga yang bisa menggerus bantalan antar tulang (meniskus) lebih cepat.

b. Kurangnya Kekuatan dan Kelenturan Otot 

Otot berguna untuk meredam beban lutut. Selain itu, dengan otot yang cukup maka kestabilan otot akan menjadi lebih baik. Kelenturan juga berpengaruh pada ruang gerak sendi yang memungkinkan pola gerak menjadi lebih beragam.

c. Jenis Pekerjaan dan Olahraga yang Dilakukan

Beberapa jenis olahraga memberikan beban lebih besar pada lutut yaitu olahraga dengan tipe high impact (olahraga dengan banyak gerakan melompat dan berputar) seperti basket, sepak bola, beladiri, bulu tangkis, dan lain-lain.

Adapun pekerjaan yang melibatkan fisik seperti bertani, pekerjaan konstruksi, dan kuli angkut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami cedera lutut.

d. Faktor Cedera Bawaan 

Cedera yang tidak ditangani dengan baik juga memiliki risiko untuk berkembang menjadi cedera yang lebih parah. 

Ada kemungkinan cedera merambat ke bagian lain seperti cedera otot paha, cedera pinggang, atau cedera pada lutut yang sebelumnya tidak cedera sebagai kompensasi tubuh yang menahan beban lebih besar karena melindungi bagian yang cedera.

Tanda-Tanda Cedera Lutut

Berikut adalah gejala yang dialami jika cedera lutut terjadi:

  1. Memar dan kaku pada lutut.
  2. Kemerahan dan panas pada daerah yang cedera.
  3. Lutut menjadi tidak stabil dan kehilangan kekuatan.
  4. Bunyi berdecit, gemeletuk atau klik pada lutut.
  5. Locking Knees atau lutut terkunci pada posisi lurus yang tidak dapat ditekuk.
  6. Perubahan bentuk pada lutut (dislokasi).

Jenis Cedera Lutut

a. Cedera Ligamen 

Cedera ini terjadi pada jaringan ikat yang mempertahankan posisi dan kestabilan sendi. Ada 2 jenis ligamen  yaitu collateral yang berada bagian samping lutut dan cruciate/cruciatus yang bersilang di bagian depan dan belakang lutut. 

Tingkat keparahan cedera dibagi atas 3 tingkatan : 

  1. Grade 1: Meregang melebihi batas normal hingga robekan kecil 
  2. Grade 2: Sobek sebagian besar
  3. Grade 3: Putus total dan harus direkonstruksi

b. Patah Tulang

Patah tulang terjadi pada tulang yang membentuk tempurung lutut. Pada kasus benturan keras, tulang ini bisa patah dan mencederai bagian yang lain

c. Robekan Meniskus (Meniscus Tear)

Robekan terjadi pada bantalan tulang yang mencegah gesekan dan benturan ujung tulang paha dan betis. Cedera ini bisa diakibatkan dari gerakan berputar dan perubahan arah mendadak yang berpusat pada lutut. Selain gerakan, pengaruh artritis dan faktor penuaan juga bisa mengikis meniskus.

d. Cedera Tendon 

Lutut merupakan muara beberapa otot seperti otot paha dan betis sehingga ujung otot (tendon) rentan terjadi peradangan akibat benturan, atau tertarik hingga putus.

e. Bursitis

Bursitis adalah kondisi radang pada kantung yang berisi cairan yang menjadi peredam di luar sendi lutut yang memungkinkan tendon dan ligamen bisa bergerak secara halus tanpa gangguan. Kantung ini disebut bursae dan peradangannya disebut bursitis.

f. Dislokasi

Berbeda dengan fraktur atau patah tulang, dislokasi berarti tempurung lutut keluar dari posisi seharusnya.

Pencegahan Cedera Lutut 

Seperti biasa, pesan mencegah lebih baik daripada mengobati akan disampaikan disini. Ketika cedera, keadaan lutut belum tentu bisa kembali seperti semula terutama jika cederanya membutuhkan operasi pembedahan untuk rekonstruksi bagian yang cedera.

Berikut usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera lutut: 

a. Jaga Berat Badan Ideal 

Semakin besar berat badan, makin besar pula beban pada lutut.

b. Lakukan Olahraga sesuai Kemampuan

Hindari olahraga yang berisiko kecuali jika kamu sudah latihan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga tersebut.

c. Latihan dengan Baik dan Benar

Awali latihan dengan gerakan yang ringan dan pola gerak yang benar. Pola gerak yang salah akan menjadi kebiasaan yang berisiko mempercepat terjadinya cedera jangka panjang. Saat sudah menjadi kebiasaan, pola gerak akan lebih sulit diubah.

d. Tingkatkan Kekuatan dan Kelenturan

Kedua aspek ini jangan dilupakan. Kekuatan otot dibutuhkan untuk mengurangi beban pada lutut. Sedangkan kelenturan memaksimalkan ruang gerak sendi sehingga cedera bisa diminimalisir

e. Jeli dalam Memilih Program Latihan

Tidak semua jenis latihan sesuai dengan kondisi tubuhmu. Gerakan latihan dengan jenis high impact memang terlihat lebih dinamis dan menyenangkan, tapi belum tentu cocok untuk yang belum pernah latihan jenis gerakan tersebut terutama bagi yang memiliki berat badan berlebih.

Pertolongan Pertama, Penanganan dan Rehabilitasi Pasca Cedera Lutut

Seperti mayoritas cedera muskuloskeletal, Prosedur Rest, Ice, Compress, Elevation (RICE) hendaknya dilakukan untuk mengurangi dampak cedera dan mencegah terjadinya cedera yang lebih parah

Segera bawa ke pelayanan kesehatan agar bisa dilakukan pemeriksaan dengan alat yang lebih lengkap (Rontgen atau MRI). Sebaiknya, hindari mengurut bagian yang cedera karena bisa membuat cedera makin parah.

Adapun untuk pemulihan pasca cedera langkah berikut bisa dilakukan: 

a. Mengembalikan Ruang Gerak (Range of Motion)

Karena tanda utama cedera lutut adalah “locking knee” dimana lutut kehilangan kemampuan untuk menekuk dan membuat otot penopangnya menjadi kaku jika dibiarkan dalam waktu lama. Fokus pada pergerakan alami fleksi dan ekstensi lutut (perubahan posisi lurus dan menekuk lutut).

b. Kelenturan (Stretching)

Setelah ruang gerak kembali , lakukan stretching otot-otot disekitar cedera sehingga kekakuan otot sedikit demi sedikit menghilang.

c. Penguatan Otot di Sekitar Engkel (Strengthening)

Lakukan latihan seperti  wall squat, leg raises, leg curl dan leg extention. Untuk latihan endurance, renang dan bersepeda bisa jadi pilihan karena latihan tersebut bebas benturan yang membahayakan kondisi lutut pasca cedera.

d. Balance and Control

Karena tidak digunakan dalam waktu lama, belajarlah menyeimbangkan kekuatan agar kekuatan relatif sama dengan kaki yang tidak cedera. Latihan berdiri satu kaki dan dan latihan menggunakan resistance band bisa jadi pilihan.

Ayo Lindungi Lututmu dari Cedera Lutut!

Cedera lutut bisa dialami orang dengan berbagai usia akibat dari berbagai faktor mulai dari ketidaktahuan cara latihan, faktor berat badan, faktor penuaan, dan faktor kecelakaan.

Biasakan mencari informasi tentang latihan yang sesuai dengan keadaan tubuhmu saat ini untuk meningkatkan faktor keamanan dalam latihan.

Latihan atau berolahragalah dengan alat pelindung dan lakukan di tempat yang rata untuk menghindari cedera.

Cedera lutut adalah salah satu cedera yang membutuhkan waktu panjang untuk pemulihan sehingga lebih baik dihindari dengan menjauhi faktor risikonya.

Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, biaya yang dikeluarkan untuk cedera lutut terbilang mahal. Terutama, pada cedera yang membutuhkan operasi pemulihan.

Maka dari itu, yuk peduli dan lindungi lututmu, karena lutut akan menopang hidupmu kini dan nanti.

Share