Today:Monday, 20 May 2024
demam tifoid dan penyakit tipes itu berbeda

Demam Tifoid – Sering Disamakan dengan Tipes padahal Berbeda

Demam Tifoid dan Penyakit Tipes

Istilah demam tifoid pasti sudah tidak asing di telinga kamu. Mungkin kamu sendiri juga sudah pernah mengalaminya. Penyakit ini sering terjadi pada seseorang yang kurang menjaga kebersihan makanan. Demam tifoid yang ditangani dengan baik umumnya akan sembuh sempurna. Tapi dalam beberapa kasus dapat menimbulkan komplikasi serius seperti lubang pada saluran cerna. 

Lalu… Muncul lagi pertanyaan, soal penyakit tipes (typhus) yang juga biasanya muncul dengan gejala demam. Apa bedanya demam tifoid dengan penyakit tipes? 

Demam Tifoid VS Penyakit Tipes

Sebagian masyarakat Indonesia masih menyebut demam tifoid dengan sebutan “tipes”. Istilah yang benar untuk menyebut infeksi akibat bakteri Salmonella typhi adalah “Demam Tifoid”. Demam tifoid menular melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhii

Sedangkan tipes atau typhus sendiri merupakan sebuah infeksi yang ditularkan melalui kutu. 

Kedua penyakit ini sering tertukar penyebutannya, namun memiliki arti yang berbeda. 

Bagaimana Demam Tifoid Menular?

Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini ditemukan pada feses orang yang terinfeksi. Jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan baik, dan kemudian menyiapkan/memasak makanan, maka makanan tersebut akan terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi.

Pada beberapa kasus yang jarang, bakteri ini juga dapat ditemukan pada air seni orang yang terinfeksi. Dan jika setelah kencing orang ini tidak mencuci tangan dengan baik, maka orang ini dapat menyebarkan demam tifoid ke orang lain. 

Pada beberapa kasus yang jarang demam tifoid juga dapat menular melalui kontaminasi bakteri Salmonella typhi pada air minum yang tidak dipersiapkan dengan higienis. 

Apa yang Terjadi Ketika Seseorang Tertular Demam Tifoid?

Setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi maka bakteri ini akan masuk ke saluran cerna dan berkembang biak. 

Pada fase ini, seseorang akan mengeluhkan nyeri perut, konstipasi, atau diare. 

Jika tidak segera diobati, bakteri ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan terjadinya gejala demam.

Apa Saja Gejala Demam Tifoid?

Berikut ini adalah gejala yang umum pada demam tifoid:

  1. Demam tinggi dengan suhu yang meningkat dari hari ke hari
  2. Nyeri kepala
  3. Nyeri sendi dan otot
  4. Lemas
  5. Gejala saluran cerna seperti nyeri perut, diare, atau konstipasi

Diagnosis Demam Tifoid

Jika kamu mencurigai dirimu atau orang sekitar menderita demam tifoid, maka segera bawa orang tersebut ke dokter.

Dokter akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis demam tifoid. Selain itu dokter dapat meminta pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah dan feses untuk menegakkan diagnosis. 

Pengobatan Demam Tifoid

Pengobatan utama untuk demam tifoid adalah dengan pemberian antibiotik. Antibiotik biasanya diresepkan selama 7-14 hari. Antibiotik yang diresepkan oleh dokter harus dihabiskan dan tidak boleh berhenti dikonsumsi walau pasien sudah merasa baik.

Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala pasien, seperti obat penurun panas, atau obat untuk mengatasi nyeri perut. 

Untuk mempercepat penyembuhan demam tifoid pastikan kamu beristirahat secara cukup, yaitu tidur minimal 8 jam sehari

Minum air yang cukup juga dapat membantu mempercepat penyembuhan demam tifoid. Sebaiknya konsumsi 8 gelas air dalam sehari. 

Selain itu jika sakit perut dirasakan cukup mengganggu, maka sebaiknya makan dalam porsi yang kecil tapi sering, hindari juga makanan yang pedas dan asam.

Terakhir selalu praktikkan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, terutama setelah menggunakan toilet.

Komplikasi Demam Tifoid

Demam tifoid yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Salah satu komplikasi tersebut adalah perforasi saluran cerna atau usus yang bolong. Pada tahap ini pasien memerlukan perawatan intensif untuk menyembuhkan demam tifoid. 

Untuk menghindari kondisi ini, segera bawa pasien demam tifoid ke dokter dan patuhi anjuran dari dokter. 

Pencegahan Demam Tifoid

1. Perilaku Hidup Bersih Sehat

Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dapat menurunkan kejadian demam tifoid.

Ketika makan di luar, pilihlah tempat makan yang memiliki standar tinggi dalam penanganan kebersihan makanan. 

Memasak sendiri makanan dapat menjadi alternatif yang baik agar dapat terhindar dari demam tifoid. Masakan dalam rumah tentu dapat kita kontrol kebersihan dan keamanannya. 

2. Imunisasi

Saat ini sudah banyak tersedia imunisasi terhadap demam tifoid. Konsultasikan hal ini dengan dokter kamu untuk mendapatkan imunisasi terhadap demam tifoid. 

Mari Cegah Demam Tifoid!

Demam tifoid cenderung diremehkan. Walaupun begitu penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang berbahaya. Cuci tangan pakai sabun, vaksinasi, serta memilih makanan yang sehat dapat menghindarkan diri kamu dari demam tifoid.

Share