Today:Wednesday, 8 May 2024
Tubuh berespon terhadap stres dan terdapat tahapan stres yang berubah seiring waktu. Apa saja tahapan stres tersebut?

Tahapan Stres, Ketahui Harus berbuat Apa!

Tahapan Stres

Stres merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan reaksi normal tubuh ketika menghadapi ancaman, tekanan, situasi yang baru, atau saat merasa tidak nyaman. Tapi, tahukah kamu bahwa sebagai respon tubuh terhadap stres, terdapat tahapan stres yang berubah seiring waktu. Apa saja tahapan stres tersebut? 

Stres adalah reaksi normal manusia yang terjadi pada setiap orang. Faktanya, tubuh manusia dirancang untuk mengalami stres dan bereaksi terhadap rasa stres tersebut. 

Mengetahui tahapan stres bisa membantumu untuk mengenali kondisi stres yang sedang terjadi pada dirimu. Simak pada artikel berikut!

Berkenalan Dengan Stres

Stres adalah proses normal dari respon tubuh. Saat kamu mendapat suatu masalah, hal baru, tekanan, tugas, hal yang terjadi di luar ekspektasi makakamu akan mengalamii stres dan tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. 

Kondisi stres ini membuat detak jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, serta otot menjadi tegang.

Lalu bagaimana tubuhmu berespon terhadap hal ini?

Fase atau Tahapan Stres

Pada saat terjadi stres, tubuh kita akan memberi respon dengan berbagai tahapan stres, yang dikenal sebagai sindrom adaptasi umum atau general adaptation syndrome (GAS). Jika kamu memahami berbagai tahapan stres serta bagaimana tubuh merespons pada tahapan ini, lebih mudah untuk mengidentifikasi tanda-tanda stres yang berkepanjangan dalam dirimu

GAS adalah proses alami yang terdiri atas tiga tahapan stres, menggambarkan perubahan fisiologis yang dialami tubuh saat mengalami stres. Hal ini dikemukakan oleh seorang dokter medis dan peneliti, Hans Selye. 

Tahapan stres sebagai respon tubuh ini terdiri atas tiga yaitu fase alarm, perlawanan (resistance), dan kelelahan (exhaustion)

Tahap sindrom adaptasi umum atau tahapan stres yaitu:

1. Tahap Reaksi Alarm

Tahapan stres ini mengacu pada gejala awal yang dialami tubuh saat mengalami stres. Kamu mungkin pernah mendengar istilah fight or flight, yang merupakan respons fisiologis terhadap stres. 

Reaksi alami ini mempersiapkan kamu untuk melarikan diri atau melindungi diri sendiri dalam situasi berbahaya. Detak jantung akan meningkat, kelenjar adrenal melepaskan kortisol (hormon stres), dan keluar dorongan adrenalin yang meningkatkan energi. 

Pada tahapan stres ini, kamu harus mengetahui dan menerima sepenuhnya bahwa respon stres itu merupakan hal yang normal. Kamu disarankan tetap berpikir rasional untuk membantumu stabil untuk mengatasi respon tubuh yang tidak nyaman ini.

2. Tahap perlawanan atau resistance

Setelah melewati tahap fight or flight, tubuh mulai melepaskan jumlah kortisol yang lebih rendah, dan detak jantung serta tekanan darah mulai menjadi normal. Meskipun tubuh mulai memasuki fase pemulihan ini, tubuh tetap dalam posisi waspada untuk sementara waktu. 

Pada beberapa orang, situasi stres berlanjut untuk waktu yang lama. Jika kamu tidak mengatasi stres dan tubuh tetap waspada, pada akhirnya tubuh akan beradaptasi dan belajar bagaimana hidup dengan tingkat stres yang lebih tinggi. Pada tahap ini, tubuh mengalami perubahan yang tidak kamu sadari dalam upaya mengatasi stres.

Tubuh masih terus mengeluarkan hormon stres dan tekanan darah masih dalam keadaan tinggi. Jika tahap resistensi berlanjut terlalu lama tanpa jeda untuk mengimbangi efek stres, kamu bisa mengalami kelelahan.

Tanda-tanda tahap resistensi meliputi sifat lekas marah, frustrasi dan konsentrasi yang buruk.

Pada tahapan stres ini, kamu disarankan untuk tetap memberi waktu untuk dirimu, upayakan diri tetap berpikir jernih serta tidak memikirkan hal yang belum terjadi karena akan memperberat rasa tidak nyaman.

Tahapan stres ini akan dilewati dalam waktu yang bervariasi pada setiap individu. Tapi kamu bisa meyakinkan dirimu bahwa ini tidak akan terjadi berkepanjangan. Kamu bisa memulai fokus pada hal yang kamu bisa kontrol.

Selain itu, bisa coba gerakan relaksasi atau aktivitas yang membuat ototmu tidak tegang.

3. Tahap kelelahan atau exhaustion

Tahap ini merupakan hasil dari stres yang berkepanjangan dalam waktu yang lama. Berjuang melawan stres dalam waktu lama dapat menguras sumber daya fisik, emosional, dan mental sehingga tubuh tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan stres. 

Tanda-tanda fase kelelahan meliputi: rasa letih (burn out), depresi, kecemasan, dan penurunan toleransi stres. Tidak semua individu akan mengalami tahapan stres ini, jika memiliki manajemen stres yang tepat. 

Pada tahap ini, jika kondisi yang kamu rasakan sampai mengganggu keseharianmu (disfungsi) sehingga membuatmu tidak produktif dan tidak stabil, kamu harus meminta bantuan ke profesional.

Kenali Jenis-jenis Penyebab Stres dan Mulai Kelola Stress!

Memahami tahapan stres dan respon tubuh yang berbeda dalam mengatasi stres ini dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain dapat membantu kamu mengatasi stres.

Mengenali penyebab dan tahapan stres yang kamu alami bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki kualitas hidupmu.  

Mulai fokus pada apa yang bisa kamu kontrol dan cari solusi untuk penyebab stres yang kamu alami!

Share