Today:Thursday, 16 May 2024

Puasa bagi Penderita Hipertensi – Apakah Boleh?

Puasa bagi Penderita Hipertensi

Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang puasa bagi penderita hipertensi? Apakah orang dengan tekanan darah tinggi boleh puasa?

Puasa adalah salah satu terapi medis. Puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain itu, puasa juga dilakukan karena alasan keagamaan. Puasa Ramadhan dimulai saat terbit matahari hingga tenggelamnya matahari. 

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat dunia. Menurut publikasi yang dikeluarkan oleh National Library of Medicine hampir 45% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Hipertensi banyak dikaitkan dengan berbagai penyakit berbahaya seperti gagal ginjal, gagal jantung, stroke, dan penyakit jantung koroner. 

Orang yang menderita hipertensi juga bisa mendapatkan manfaat dari puasa. Hipertensi sendiri juga dapat menimbulkan komplikasi yang menghalangi seseorang untuk puasa. Jadi, apakah orang  dengan hipertensi boleh berpuasa? Dan apa saja manfaat puasa bagi penderita hipertensi? Mari kita simak!

Manfaat Puasa Bagi Penderita Hipertensi

Manfaat penting dari puasa bagi penderita hipertensi adalah penurunan berat badan. Penurunan berat badan dikaitkan dengan pengurangan risiko berbagai penyakit jantung. Seperti yang sudah diketahui bersama, hipertensi adalah faktor risiko dari penyakit jantung. 

Hipertensi adalah tekanan yang tinggi pada pembuluh darah. Karena tekanan yang tinggi ini, jantung akan kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hasilnya, jantung akan kelelahan dan mengalami kerusakan. 

Puasa juga memberi manfaat lain seperti menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, serta mengontrol diabetes.

Faktor risiko utama penyakit jantung selain hipertensi adalah kolesterol, diabetes, serta berat badan yang berlebih. Puasa dapat menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, mengontrol diabetes, dan menurunkan berat badan. Oleh karena alasan ini lah puasa memberi manfaat yang besar bagi penderita hipertensi. 

Tips Puasa Bagi Penderita Hipertensi

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum memulai puasa, sebaiknya konsultasikan kondisimu ke dokter. Semua orang dengan penyakit kronis (seperti hipertensi, diabetes) perlu berkonsultasi ke dokter sebelum memulai puasa. 

Hal pertama yang perlu didiskusikan adalah apakah seseorang tersebut boleh menjalankan puasa. Pada pasien dengan penyakit yang berat biasanya tidak diperbolehkan untuk berpuasa. 

Hal kedua yang juga penting adalah penggantian jenis, dosis, atau cara minum obat. Pada puasa Ramadhan, biasanya seseorang akan makan dua kali, yaitu saat berbuka dan sahur. Hal ini menyebabkan obat yang diberikan dengan dosis tiga kali sehari tidak bisa diberikan. 

2. Buatlah Rencana Makan

Puasa menurunkan jumlah waktu makan, dari yang biasanya tiga kali menjadi dua kali. Oleh karena itu, rencana makan harus dibuat dengan baik. Pastikan makanan saat berbuka dan sahur mengandung makanan yang bergizi seimbang sesuai dengan prinsip diet hipertensi

Makanan saat berpuasa harus mengandung sayuran, buah-buahan, dan protein. Pastikan juga makanan saat puasa tidak mengandung kadar garam yang berlebihan. 

3. Buka Puasa secara Perlahan

Ketika sudah memasuki waktu berbuka, sebaiknya makan secara perlahan-lahan. Jangan langsung konsumsi makanan dalam jumlah besar karena akan menyebabkan sistem pencernaan menjadi terganggu. 

Mulailah buka puasa dengan makanan yang ringan seperti buah kurma. Kemudian tunggulah beberapa saat sebelum mengonsumsi makanan yang lebih berat. 

Pada saat berbuka hindari makanan yang mengandung gula dan garam yang tinggi, terutama bagi penderita hipertensi. 

Puasa bagi Penderita Hipertensi

Puasa bagi penderita hipertensi memiliki beberapa manfaat yaitu menurunkan tekanan darah, menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol, serta memperbaiki berat badan.

Sebelum berpuasa sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter karena tidak semua orang dengan hipertensi dapat melakukan puasa.

Ingin tekanan darah turun lewat perubahan gaya hidup? Ayo klik link ini!

Share