Today:Sunday, 12 May 2024
ibu memeluk bayi usai melahirkan normal

Melahirkan Normal – Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Melahirkan Normal

Melahirkan normal atau dikenal juga dengan persalinan pervaginam merupakan peristiwa ketika seorang ibu melahirkan bayinya melalui vagina. 

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang proses melahirkan normal. Simak penjelasannya berikut!

Apa Itu Melahirkan Normal?

Melahirkan normal adalah proses keluarnya janin dari vagina ibu pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala dan berlangsung tidak lebih dari 18 jam, serta tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin. 

Indikasi dan Kontraindikasi Melahirkan Normal

Pada dasarnya semua ibu hamil dapat menjalani persalinan secara normal. Namun, melahirkan normal tidak disarankan pada beberapa kondisi berikut:

  • Posisi janin sungsang
  • Terdapat masalah plasenta seperti plasenta previa
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual seperti herpes genital
  • Memiliki riwayat penyakit kronis yang tidak memungkinkan untuk melahirkan normal menurut dokter
  • Memiliki riwayat operasi sesar (pada beberapa kasus tertentu tidak disarankan)
  • Denyut jantung janin tidak stabil
  • Bayi besar/makrosomia (berat bayi >4 kg)

Tanda-Tanda Persalinan

Ibu akan segera memasuki masa persalinan apabila terdapat rasa mulas pada perut yang teratur, timbul semakin sering dan lama, serta keluarnya lendir bercampur darah atau keluar cairan ketuban dari jalan lahir. 

Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa kontraksi sudah semakin kuat dan jalan lahir mulai terbuka. Segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila tanda-tanda tersebut muncul. 

Proses Melahirkan Normal

Proses melahirkan normal terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

Tahap 1: Fase Laten dan Fase Aktif

a. Fase Laten 

Fase laten merupakan fase yang paling panjang dari proses persalinan. Pada fase ini, mulut rahim (serviks) mulai terbuka. Kontraksi akan muncul semakin teratur dan lamanya fase laten tidak dapat diprediksi.

Pada ibu yang pertama kali melahirkan, fase ini bahkan dapat bertahan hingga 1 hari. Ibu dapat berjalan-jalan, mandi, mendengarkan lagu yang menenangkan, latihan pernapasan, dan berganti posisi berbaring agar tetap nyaman dan tenang. 

b. Fase Aktif

Pada fase aktif, pembukaan serviks akan semakin lebar, mulai 4-10 cm. Kontraksi akan semakin kuat, sering, dan bertahan lebih lama dari sebelumnya. Ketidaknyamanan akan meningkat pada fase ini. 

Fase aktif biasanya akan berlangsung selama 4-8 jam. Rata-rata serviks akan terbuka 1 cm/jam, namun kemajuan persalinan ini bisa berbeda-beda pada setiap ibu. 

Jika ibu memaksakan mengejan saat pembukaan belum lengkap, maka dapat menimbulkan pembengkakan serviks atau robekan yang tidak diinginkan pada jalan lahir. 

Ibu dapat melakukan latihan relaksasi, berganti posisi berbaring, latihan ringan dengan birthing ball, serta meminta suami atau keluarga untuk melakukan pijatan di punggung bawah untuk meredakan nyeri di antara kontraksi. 

Tahap 2 : Kelahiran Bayi 

Tahap kedua dari proses melahirkan normal adalah kelahiran bayi. Di tahap ini, pembukaan serviks sudah lengkap, sehingga kepala bayi dapat dilahirkan. Tahap ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. 

Tenaga kesehatan akan meminta ibu untuk mengejan ketika ada kontraksi, dan beristirahat ketika kontraksi berhenti. Ibu dapat memilih posisi yang paling nyaman saat mengejan. 

Setelah kepala bayi lahir, bagian tubuh lainnya akan dengan mudah keluar tanpa ibu perlu mengejan. Segera setelah dipastikan bahwa tidak ada tanda kegawatan pada bayi dan bayi dapat menangis dengan kuat, maka bayi dapat diletakkan di dada ibu untuk skin to skin contact dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Tahap 3 : Kelahiran Plasenta 

Setelah bayi lahir, proses selanjutnya adalah melahirkan plasenta. Plasenta akan lahir dalam 30 menit setelah kelahiran bayi. Pada tahap ini, yang harus ibu lakukan adalah tetap tenang dan fokus kepada bayi. Plasenta akan keluar sendiri apabila kontraksi rahim baik. 

Setelah plasenta lahir dan tenaga kesehatan memastikan tidak ada jaringan yang tertinggal di dalam rahim, akan dilakukan massage uterus.

Massage uterus merupakan gerakan memutar yang dilakukan di perut ibu untuk memastikan kontraksi baik agar tidak terjadi perdarahan. Kemudian, tenaga kesehatan akan memeriksa robekan pada jalan lahir dan melakukan penjahitan sesuai kebutuhan. 

Risiko Apa yang Mungkin Terjadi?

1. Kegagalan Kemajuan Persalinan

Hal ini dapat terjadi ketika persalinan melambat dan serviks tidak berdilatasi atau terbuka dengan baik. Pada kondisi ini, tenaga kesehatan mungkin akan melakukan induksi persalinan dengan hormon oksitosin untuk menstimulasi kontraksi dan kemajuan persalinan.

2. Detak Jantung Janin yang Tidak Teratur

Detak jantung janin dapat melambat apabila terjadi kompresi atau penekanan pada kepala atau tali pusat. 

3. Perdarahan

Perdarahan hebat yang dapat mengancam nyawa dapat terjadi selama atau setelah persalinan. 

Perdarahan ini dapat disebabkan oleh 4T yaitu: tonus (atonia uteri), trauma (robekan jalan lahir), tissue (retensi plasenta atau sisa plasenta), dan trombin (kelainan koagulasi darah). 

4. Robekan Vagina

Robekan pada jaringan di sekitar vagina dan rektum yang terjadi saat melahirkan.

5. Trombosis Vena

Terjadinya gumpalan darah yang berkembang di kaki atau panggul ibu segera setelah melahirkan.

6. Preeklampsia Postpartum

Peningkatan tekanan darah segera setelah persalinan.

Apa Keuntungan Melahirkan Normal?

Melahirkan normal memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan operasi sesar, yaitu:

  • Waktu pemulihan yang lebih cepat
  • Proses menyusui dapat dimulai lebih awal
  • Risiko komplikasi pada persalinan selanjutnya lebih rendah
  • Risiko terjadinya komplikasi pernapasan pada janin lebih rendah
  • Meningkatkan sistem imun bayi dan keberhasilan ASI eksklusif dengan adanya Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Melahirkan Normal, Proses Alami yang Menakjubkan

Secara alami, tubuh seorang wanita sudah diciptakan sedemikian rupa sehingga dapat melahirkan secara normal dengan segala mekanismenya yang sangat kompleks.

Proses yang dijalani selama persalinan mungkin menimbulkan banyak ketidaknyamanan dan rasa sakit. Namun, tubuh juga memiliki kemampuan yang luar biasa untuk pemulihan.

Kesiapan dan ketenangan ibu, serta dukungan sosial yang baik merupakan kunci dari pengalaman melahirkan normal yang minim trauma. 

Rekomendasi Sirka

Memastikan kesehatan selama kehamilan sangat penting bagi ibu hamil agar janin di dalam kandungannya selalu sehat dan terhindar dari masalah/penyakit.

Ahli gizi kami dapat membantumu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan agar janin tumbuh dengan optimal sesuai dengan usia kandungannya hingga akhirnya lahir ke dunia ini.

Ingin kesehatan selama kehamilan terjaga, sehingga calon buah hatimu tumbuh dengan sehat? Ayo klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut!

Share