Today:Sunday, 19 May 2024
wanita kurus susah hamil, benarkah?

Benarkah Wanita Kurus Susah Hamil?

Benarkah Wanita Kurus Susah Hamil?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa wanita gemuk (obesitas dan overweight) rentan mengalami masalah kesuburan. Tahukah kamu bahwa wanita kurus (underweight) juga memiliki risiko yang sama? Mengapa demikian dan bagaimana solusinya? 

Simak penjelasannya dalam artikel berikut!

Hubungan Underweight dan Kesuburan

Sama halnya dengan obesitas dan overweight, berat badan kurang atau underweight (indeks masa tubuh <18.5 kg/m^2), juga dapat meningkatkan risiko ketidaksuburan pada wanita. 

Hal ini disebabkan karena wanita yang underweight cenderung mengalami kekurangan energi kronis. Padahal, tubuh memerlukan energi yang cukup agar sistem reproduksi dapat bekerja dengan baik. 

Kekurangan energi kronis dapat disebabkan karena kurangnya asupan makanan, olahraga berlebihan, atau stres yang dapat mengganggu kerja aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. 

Gangguan sistem ini, dapat menyebabkan anovulasi pada wanita. Jika pematangan dan pelepasan sel telur terganggu, maka kemungkinan wanita untuk hamil menjadi lebih kecil.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan wanita kurus susah hamil, di antaranya yaitu:

a. Eating Disorder

Kelainan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, dapat mengganggu kesuburan wanita karena disfungsi ovulasi dan berkurangnya aktivitas seksual. Selain itu, wanita dengan anoreksia nervosa dan bulimia nervosa juga lebih rentan mengalami keguguran. 

b. Defisit Energi Saat Olahraga 

Banyak atlet wanita yang mengalami sindrom Relative Energy Deficiency in Sports (RED-S). Sindrom ini merupakan kondisi terganggunya fungsi gonad atau alat reproduksi yang disebabkan oleh kekurangan energi relatif. 

Gangguan fungsi fisiologis yang dimaksud termasuk laju metabolisme, fungsi menstruasi, kesehatan tulang, kekebalan tubuh, sintesis protein, dan kesehatan jantung. 

Stres fisik dan mental disertai dengan ketersediaan energi yang rendah, dapat menyebabkan gangguan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Jika aksis ini terganggu, maka produksi estrogen dan progesteron pun terhambat, sehingga dapat terjadi gangguan menstruasi dan infertilitas akibat tidak terjadinya ovulasi. 

c. Penyakit Sistemik

Banyak penyakit sistemik yang menyebabkan penurunan berat badan pada pasien. Kanker, infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), tuberkulosis, diabetes melitus, gangguan pencernaan, jantung, ginjal, hingga masalah psikiatri, dapat menyebabkan perubahan sistemik pada tubuh pasien sehingga berimbas pula pada sistem reproduksinya. 

d. Penggunaan Obat-Obatan

Penurunan berat badan merupakan salah satu efek samping dari penggunaan obat-obatan termasuk obat diabetes, tiroid, dan antikonvulsan. Penurunan berat badan juga dapat terjadi pada pengurangan atau penghentian obat antipsikotik pada pasien psikiatri yang telah menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Wanita kurus yang mengalami masalah kesuburan membutuhkan intervensi yang komprehensif. Asupan gizi yang optimal, modifikasi gaya hidup, hingga terapi farmakologi mungkin dibutuhkan untuk membantu mengatasi masalahnya. 

Konseling gizi berperan vital dalam mengatasi masalah underweight dan kesuburan. Pendampingan ahli gizi dibutuhkan untuk mencapai berat badan ideal dalam waktu dan cara yang direkomendasikan.

Treatment tidak boleh berfokus pada penambahan berat badan saja, tetapi juga asupan gizi yang sesuai dan perubahan gaya hidup sehat jangka panjang. 

Pada beberapa wanita yang memiliki masalah kesehatan, terapi farmakologi mungkin dibutuhkan. Pastikan berkonsultasi dengan ahlinya untuk mencapai berat badan ideal dan mengatasi masalah kesuburan yang kamu alami. 

Rekomendasi Sirka

Kalau kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, ahli gizi Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?

Yuk klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Share