Today:Monday, 20 May 2024
bagaimana hubungan obesitas dan gerd

Bagaimana Hubungan Obesitas dan GERD?

Bagaimana Hubungan Obesitas dan GERD?

Obesitas alias kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan Orang yang memiliki berat badan berlebih berisiko memiliki penyakit asam lambung yang naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Apa hubungan antara kelebihan berat badan atau obesitas dengan penyakit asam lambung? 

Gambaran tentang Obesitas dan GERD

a. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi yang memicu munculnya sensasi terbakar di area dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. 

Gangguan lambung ini disebabkan akibat melemahnya otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophageal sphincter (LES). 

Pada pengidap penyakit asam lambung, otot ini melemah sehingga tak dapat menutup sehingga iisi lambung dan asam lambung naik ke kerongkongan.

b. Obesitas

World Health Organization (WHO) mengkategorikan Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan indeks massa tubuh yaitu mencapai >25 kg/m^2 untuk kategori obesitas.

IMT yang berlebih umumnya berkorelasi positif (berhubungan) dengan peningkatan lemak tubuh. Tapi IMT ini bukan satu-satunya indikator untuk mengukur obesitas.

Obesitas adalah kondisi ketidaknormalan penimbunan atau akumulasi dari lemak dalam jaringan adiposa yang dapat mengganggu kesehatan.

Hubungan antara Obesitas dan GERD

Risiko penyakit ini menjadi lebih tinggi pada orang yang mengalami berat badan berlebih, sebab kelebihan berat badan bisa meningkatkan tekanan pada perut. 

Obesitas menjadi risiko GERD melalui mekanisme peningkatan tekanan perut atau intra-abdomen dan melalui hasil metabolisme aktif lemak viseral.

Selain dari peningkatan tekanan perut atau intraabdomen, obesitas juga berperan dalam GERD melalui faktor humoral.

Lemak viseral (lemak abdomen) berbeda dengan lemak subkutan. Lemak viseral lebih aktif secara metabolik, memiliki jumlah sel radang lebih banyak, dan lebih resisten terhadap insulin sehingga lebih berbahaya daripada lemak subkutan

Lemak viseral ini meningkatkan kadar tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6) dalam plasma. Senyawa ini merupakan mediator inflamasi (radang) yang memicu terjadinya reaksi radang pada kerongkongan (esofagitis)

Solusi untuk Obesitas dengan GERD

a. Penurunan Berat Badan

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi obesitas adalah dengan mengurangi jumlah asupan kalori harian (defisit kalori). 

Hindari konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak, sehingga berat badan bisa lebih terkontrol dan terhindar dari penyakit asam lambung. 

Disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan sehat yang mengandung protein, lemak tak jenuh, serat, vitamin, dan mineral. 

b. Mengatur Pola Makan

Menghindari gejala asam lambung dilakukan dengan menerapkan kebiasaan, seperti makan dalam porsi yang lebih kecil, jangan makan mendekati waktu tidur, misalnya 2 jam sebelum tidur, kunyah makanan secara perlahan, serta hindari makanan yang bisa meningkatkan risiko penyakit asam lambung muncul, contohnya makanan pedas dan makanan yang banyak mengandung lemak.

c. Aktivitas Fisik

Mengatur pola makan juga sebaiknya diimbangi dengan melakukan aktivitas fisik alias rutin berolahraga. 

Jika kamu memiliki riwayat penyakit asam lambung, biasakanlah untuk berjalan kaki setelah makan. Selain bisa membantu menurunkan berat badan, jalan kaki setelah makan juga bisa membantu sistem pencernaan serta mencegah asam lambung naik ke tenggorokan. 

Pola Hidup Sehat untuk Atasi Obesitas dan GERD

Obesitas meningkatkan risiko terjadinya GERD. Maka dari itu, mengatur berat badan agar lebih ideal bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah gejala penyakit asam lambung sering muncul. 

Jika perubahan gaya hidup tidak dapat mengurangi gejala, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai perawatan medis terkait penyakit GERD.

Rekomendasi Sirka

Jika kamu punya masalah obesitas dan GERD. Konsultasi ahli gizi adalah salah satu solusinya. Ingin berat badan turun dan GERD yang menyakitkan itu tidak kambuh lagi? Ayo klik link ini!

Share