Today:Monday, 13 May 2024
weight loss vs fat loss itu berbeda

Weight Loss vs Fat Loss – Apa Perbedaannya?

Weight Loss vs Fat Loss – Apa Perbedaannya?

Saat mulai program diet, sebagian besar orang menginginkan target weight loss terutama mereka dengan status gizi overweight atau obesitas. Namun, untuk orang yang memiliki berat badan dalam rentang status gizi normal, target yang ingin dicapai mungkin bukan lagi weight loss, tetapi fat loss.

Sebenarnya, apa perbedaan dari weight loss dan fat loss?

Weight Loss vs Fat Loss

a. Definisi

Weight loss adalah kehilangan berat badan, dengan memperhitungkan seluruh komposisi tubuh, yaitu lemak, otot, dan air.

Fat loss adalah kehilangan massa lemak saja. Tidak memperhitungkan massa otot dan air.

b. Cara Mengukur 

Weight loss bisa diukur dengan timbangan biasa, sementara itu, sementara itu fat loss perlu timbangan khusus yang bisa menghitung komposisi tubuh mulai dari lemak, otot, hingga air..

Pengukuran dengan skinfold caliper juga bisa digunakan untuk mengukur kadar lemak tubuh, namun perlu ahli dalam pengukurannya agar akurat.

Selain itu, pengukuran lingkar tubuh bisa digunakan untuk melihat bagaimana lemak yang ada di sekitar perut, pinggang, atau lengan atas.

Fat Loss dan Weight Loss punya Indikator yang Berbeda

Fat loss dan weight loss itu punya target dan indikator yang berbeda, sehingga  strategi programnya pun akan berbeda.Program dietnya bisa disesuaikan dengan status gizi dan target yang ingin dicapai.

Cara Fat Loss dan Menambah/Menjaga Massa Otot

a. Mengonsumsi Protein

Mengonsumsi protein menjadi kunci dalam pola makan saat fat loss dan menjaga/menambah massa otot karena zat gizi makro tersebut terlibat dalam pembentukan massa otot jika diimbangi dengan olahraga yang tepat.

Selain itu, protein termasuk zat gizi yang membuat kenyang lebih lama, sehingga bisa mencegah terjadinya makan berlebihan yang menyebabkan kenaikan massa lemak.

Berapa kebutuhan protein harian? Selengkapnya di tautan ini!

b. Beraktivitas Fisik

Beraktivitas fisik tentunya juga termasuk hal yang wajib agar lemak tubuh berkurang, terutama aktivitas aerobik/kardio seperti lari, jalan, dan berenang.

Fokus di pengembangan kapasitas dasar aerobic dulu (aerobic foundation), kemudian dilanjutkan dengan latihan yang lain jika nafas dan tenaganyanya sudah memadai.

Menjaga/menambah massa otot juga bisa dilakukan dengan latihan beban/anaerobik. Namun, perlu dibarengi konsumsi protein yang cukup.

Rekomendasi aktivitas fisik adalah 150 menit per minggu (standar WHO).

c. Defisit Kalori

Agar lemak dipakai sebagai cadangan energi, kita harus mengonsumsi kalori yang kurang dari kebutuhan kalori harian (TDEE). Namun, jangan sampai di bawah BMR agar tidak ada risiko jangka panjang.

Saat defisit kalori, tetap terapkan prinsip gizi seimbang agar kebutuhan zat gizi terpenuhi dan tidak ada pengurangan massa otot yang signifikan.

Untuk penjelasan lengkap soal fat loss, bisa kamu ketahui di tautan ini!

Yuk Fat Loss, bukan Sekedar Weight Loss!

Weight loss itu berbeda dengan fat loss. Dari perbedaannya, jelas bahwa fat loss punya indikator yang berbeda daripada weight loss.

Agar bisa berhasil fat loss, kamu perlu bantuan ahli gizi agar mendapatkan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. 

Ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk fat loss, tidak hanya sekedar weight loss saja. Mereka akan memberikan meal guideline yang dipersonalisasi sesuai dengan kondisi kesehatan dan tujuanmu. Selain itu, sport coach Sirka juga akan memberikan exercise plan agar aktivitas fisik yang kamu lakukan sesuai dengan tujuan dan kapasitasmu.

Contohnya, orang yang obesitas dan tidak pernah olahraga, tidak mungkin langsung latihan beban dan kardio dengan intensitas cukup tinggi.

93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Share