Today:Wednesday, 8 May 2024
bahaya ikut-ikutan diet orang lain itu nyata

5 Bahaya Ikut-Ikutan Diet Orang Lain

5 Bahaya Ikut-Ikutan Diet Orang Lain

Saat melihat progres orang lain, mungkin kamu berpikir untuk mengikuti diet mereka. Contohnya adalah diet yang dilakukan oleh artis/tokoh yang kamu kagumi, atau melihat orang yang progresnya kelihatan, apalagi cepat. Kenyataannya, ada bahaya dari ikut-ikutan diet orang lain loh!

Apa bahaya ikut-ikutan diet orang lain? Bukannya justru bagus ya karena ada contoh suksesnya?

1. Belum Tentu Sesuai dengan Kebutuhan Tubuh

Mungkin kamu pernah melihat orang yang sukses menurunkan berat badan lewat intermittent fasting atau diet khusus tertentu, sehingga tertarik untuk mencobanya. Padahal, diet tersebut belum tentu cocok untukmu.

Contohnya, penderita GERD sebaiknya makan dengan porsi kecil, namun sering, tetapi malah memaksakan untuk menjalani intermittent fasting selama hampir 16 jam. Pada akhirnya, memicu keluhan GERD yang dapat sangat mengganggu.

Jadi, diet yang dilakukan orang lain, belum tentu yang terbaik untuk tubuhmu.

Setiap orang punya kebutuhan kalori dan pengaturan makan berbeda yang dipengaruhi oleh:

  • Jenis kelamin
  • Umur
  • Berat badan dan tinggi badan
  • Kondisi tertentu seperti penyakit dan alergi

2. Ada Makanan yang belum Tentu Cocok

Pada diet khusus, ada pantangan atau kewajiban tertentu. Contohnya, pada diet mediterania, makanan laut dan unggas harus dibatasi. Padahal, untuk orang Indonesia, hal ini cukup sulit untuk dilakukan.

Diet orang lain, belum tentu makanannya sesuai dengan pola makan atau preferensimu, apalagi kalau kamu termasuk picky eater.

Bukannya sukses, justru tubuhmu tersiksa karena tidak bisa mengikuti dietnya.

3. Rawan Menimbulkan Stres

Ketika sudah ikut-ikutan diet orang lain, tetapi progresnya tidak sebagus orang yang kamu ikuti dietnya, pasti akan menimbulkan stres. “Kok bisa dia turun 5 kg, aku cuma turun 2 kg?”. 

Stres dapat berpengaruh pada pola makan dan pilihan makanan yang kita ambil. Contohnya, saat stres, kita lebih senang mengonsumsi makanan/minuman manis atau tinggi kalori, sehingga bisa terjadi kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.

4. Merusak Kesehatan Tubuh

Bukan rahasia umum kalau ada orang yang menjalani diet ekstrim seperti makan di bawah BMR

Kalau kamu mengikuti diet ekstrim seperti itu, kesehatan tubuh akan terkena efeknya, terutama dalam jangka panjang. Contohnya adalah tergerusnya massa otot, sehingga metabolisme melambat, dan pada akhirnya semakin sulit untuk menurunkan berat badan.

Ingat bahwa tujuan diet adalah untuk kesehatan, bukan merusak tubuh sendiri.

5. Orang Lain hanya Menunjukkan “Kulit”-nya Saja

Diet yang dilakukan orang lain dan terlihat sukses seperti di media besar atau media sosial, biasanya hanya menampilkan “kulit” atau dengan kata lain sebagian kecil dari dietnya saja. 

Agar dietnya sustain, lebih baik sesuaikan (di-adjust) dengan kebutuhan tubuh serta dilakukan secara bertahap agar metabolisme tubuh tidak rusak.

Lalu, Bagaimana Solusinya?

Daripada ikut-ikutan diet orang lain, lebih baik terapkan diet yang dipersonalisasi.

Eh, tapi bukan berarti diet yang dipersonalisasi ini kamu sendiri yang buat ya. Lebih baik tugas ini diberikan kepada ahli gizi karena mereka dapat menilai kebutuhanmu dan memberikan meal guideline yang dipersonalisasi sesuai dengan tujuan serta kondisi kesehatanmu.

Setiap tubuh punya kebutuhan dan tujuan yang berbeda-beda, karena itu, diet yang dipersonalisasi adalah jawaban yang tepat kalau sedang ingin diet untuk tujuan tertentu.

Sedang Mau Diet? Ikut Program Sirka aja!

Kalau kamu sedang ingin diet untuk menurunkan berat badan, Sirka adalah jawaban yang tepat. 93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan.

Berbagai testimoni juga diberikan oleh klien Sirka bahwa saat program, tidak ada batasan tertentu, bahkan diet berasa tidak diet karena Sirka meyakini bahwa diet itu harus dijadikan sebagai gaya hidup.

Ingin menurunkan berat badan dengan sehat dan mencapai tujuan berat badan? Ayo klik tautan ini!

Share