Today:Sunday, 28 April 2024
bubuk protein untuk menambah massa otot

Bubuk Protein – Seberapa Perlu untuk Dikonsumsi?

Bubuk Protein

Apakah kamu sering mendengar istilah bubuk protein atau protein powder? Atau sedang berencana untuk membeli dan mengonsumsi bubuk protein? Eits jangan terburu-buru ya. Simak artikel ini untuk mengetahui apakah kamu benar-benar membutuhkannya!

Berkenalan dengan Protein

Sebelum membahas bubuk protein, kamu sebaiknya tahu apa itu protein. Protein merupakan salah satu dari tiga makronutrien utama yang dibutuhkan  tubuh untuk menjalankan fungsi sehari-hari. 

Protein sangat diperlukan untuk membangun massa otot, memperbaiki jaringan, fungsi imunitas tubuh (kekebalan), serta proses penting lainnya dalam tubuh manusia. 

Protein dapat ditemukan pada berbagai jenis makanan baik yang bersumber dari hewan atau tumbuhan. Lalu, bagaimana dengan bubuk protein? Apakah penting juga?

Apa itu Bubuk Protein?

Dikutip dari Harvard Medical School, bubuk protein adalah protein dalam bentuk bubuk yang berasal dari tumbuhan (kedelai, kacang polong, beras, kentang, atau rami), telur, atau susu (kasein atau protein whey). 

Bubuk protein tersebut juga dapat mengandung bahan lain seperti gula tambahan, zat tambahan seperti pengental, vitamin dan mineral. 

Jumlah protein per sendok dari bubuk protein dapat bervariasi mulai dari 10 hingga 30 gram. 

Bentuk Bubuk Protein 

Bubuk protein dapat diolah dengan berbagai cara serta disajikan dalam bentuk beragam mulai dari konsentrat, isolat, dan hidrolisat. 

1. Protein Konsentrat

Bubuk protein konsentrat diperoleh dengan cara mengekstrak protein menggunakan panas atau enzim untuk menghilangkan kandungan air, laktosa, dan mineral. 

Protein konsentrat memiliki persentase protein yang lebih rendah dibandingkan bentuk protein lainnya yaitu protein isolat, karena masih mengandung sejumlah karbohidrat dan lemak.

2. Protein Isolat

Sementara protein isolat adalah bentuk bubuk protein yang paling murni dengan kadar protein yang lebih dari 90%. Kandungan seperti karbohidrat, lemak, dan mineral akan dibuang selama proses pembuatan proses isolat.

Protein konsentrat dan protein isolat merupakan protein yang masih berbentuk asam amino rantai panjang, sehingga ketika dicerna, sistem pencernaan akan memecah lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk dapat diserap ke dalam tubuh. 

3. Protein Hidrolisat

Protein hidrolisat merupakan protein yang mana rantai asam aminonya sudah dipecah dalam ukuran lebih kecil selama proses pengolahan menggunakan panas, asam, atau enzim untuk mengoptimalkan penyerapan ke dalam tubuh.

Jenis Bubuk Protein

Selain cara pengolahan yang berbeda, bubuk protein juga terdiri atas banyak jenis jika dibedakan berdasarkan sumbernya. 

1. Whey

Bubuk protein whey merupakan salah satu jenis bubuk protein yang cukup dikenal. Protein yang terkandung dalam susu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu protein whey dan kasein. Dalam proses pembuatan keju dan yoghurt, kedua protein ini terpisah menjadi 2 bagian. 

Whey terlarut dalam bagian cair, sedangkan bagian yang menggumpal semi padat mengandung kasein. Protein whey diketahui lebih cepat untuk dicerna tubuh dan menghasilkan rasa kenyang yang lebih tinggi. 

2. Kasein

Bubuk protein berikutnya adalah jenis kasein. Kasein merupakan komponen protein terbesar dalam susu dan produk turunannya. Kasein dicerna lebih lambat dibandingkan whey dan merupakan sumber protein dan kalsium yang baik.

3. Putih Telur

Bubuk protein yang berasal dari putih telur saat ini sudah banyak tersedia dan merupakan sumber protein yang lengkap dan mudah dicerna. 

Bubuk protein yang rendah kalori ini dibuat dari proses pengeringan putih telur. Proses produksinya menggunakan beberapa metode sterilisasi yang bertujuan untuk mengurangi bakteri.

4. Sumber Protein Nabati

Jenis bubuk protein lainnya yang saat ini terus dikembangkan adalah yang bersumber dari protein nabati. 

Sejumlah tanaman yang mengandung protein tinggi seperti kacang-kacangan yaitu kacang kedelai atau polong telah diketahui dapat dijadikan pilihan untuk dibuat menjadi bubuk protein. 

Apakah bubuk Protein Wajib Dikonsumsi Sehari-Hari?

Melihat banyaknya jenis bubuk protein, pertanyaan yang muncul adalah apakah bubuk protein wajib untuk dikonsumsi sehari-hari?

Faktanya, protein dapat diperoleh dari makanan sehari-hari. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 rata-rata kebutuhan protein harian untuk orang dewasa usia 19-49 tahun (tanpa kondisi tertentu) yaitu, 60 gram/hari untuk wanita dan 65 gram/hari untuk pria.

Hal ini tentunya bisa tercapai jika kamu menerapkan prinsip pola gizi seimbang dengan memperhatikan makanan yang kamu konsumsi.

Dampak Konsumsi Bubuk Protein

Jika mengonsumsi bubuk protein tanpa indikasi yang kuat, terdapat risiko yang perlu dipertimbangkan. Sehingga hal berikut perlu diperhatikan jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi bubuk protein:

1. Meningkatkan Kerja Ginjal

Protein yang berlebih akan diekskresikan atau dikeluarkan oleh ginjal. Konsumsi bubuk protein tanpa tujuan yang jelas yang meningkatkan kerja ginjal dalam menyaring darah

Hal ini merupakan fungsi ginjal yang normal, akan tetapi jika terlalu banyak mengonsumsi protein, maka kerjanya akan berat. Apalagi jika kamu tidak mengonsumsi air putih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan.

2. Bubuk Protein dapat Mengandung Zat Tambahan

Bubuk protein adalah suplemen makanan yang pada pengemasannya, produsen dapat menambahkan gula, garam, pengawet atau zat tambahan lainnya. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, tentunya bisa saja memicu kadar gula yang tinggi.

Selain itu, yang tidak boleh dilupakan adalah gula tambahan pada bubuk protein akan menghasilkan kalori. Beberapa bubuk protein memiliki sedikit tambahan gula, bahkan ada juga yang  mengandung banyak gula.

Pada akhirnya bubuk protein tersebut bisa saja berubah menjadi segelas susu yang lebih dari 1200 kalori. Risikonya yang timbul dikemudian hari tentunya kenaikan berat badan dan lonjakan gula darah yang tidak sehat.

3. Bubuk Protein Memicu Gangguan Pencernaan

Beberapa bubuk protein mengandung susu. Jika kamu intoleransi laktosa atau tidak memiliki enzim yang cukup untuk mencerna laktosa pada susu, ini akan memicu terjadinya gangguan pencernaan seperti diare.

Pilih Bubuk Protein yang Tepat

Jika kamu memang membutuhkan bubuk protein, pastikan kamu memilih bubuk protein yang tepat agar tidak salah langkah. Berikut tips saat memilih bubuk protein yang tepat:

1. Sesuaikan dengan Kebutuhan

Memilih bubuk protein sebaiknya disuaikan dengan kebutuhan kamu. Sebagai contoh, jika kamu sedang berolahraga dan ingin menambah massa otot, kamu dapat memanfaatkan bubuk protein seperti protein whey dan isolat whey.

2. Pilih Bubuk Protein dari Industri Makanan Terpercaya

Bubuk protein diklasifikasikan sebagai suplemen makanan, sehingga di Amerika Serikat produk ini tidak diatur oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) seperti halnya makanan atau obat-obatan konvensional. 

Kamu sebaiknya mencari bubuk protein yang terdaftar serta sudah dilakukan pengujian.

3. Pilih Bubuk Protein dengan Komposisi Tepat

Sebelum membeli bubuk protein sebaiknya kamu membaca komposisi yang terdapat di label. Kamu disarankan untuk mencari jenis bubuk protein tanpa tambahan perasa dengan bahan atau campuran yang minimal. 

Perhatikan apakah ada penambahan gula pada bubuk protein. Bubuk protein yang mengandung gula akan meningkatkan asupan kalori tambahan yang tidak dibutuhkan. 

Diet Gizi Seimbang untuk Memenuhi Kebutuhan Protein!

Diet gizi seimbang selalu menjadi pilihan terbaik untuk gaya hidup yang lebih sehat. Memenuhi kebutuhan protein dari makanan langsung akan memberikan manfaat untuk tubuh tanpa harus mengonsumsi bubuk protein jika kamu tidak membutuhkannya.

Ayo ketahui langkah hidup yang lebih sehat dan mulai hidup sehatmu disini!

Share