Today:Friday, 3 May 2024
Munculnya diet karnivora berawal dari satu kepercayaan bahwa leluhur manusia mayoritas mengonsumsi daging dan ikan

Diet Karnivora, Amankah?

Diet Karnivora

Seseorang memutuskan untuk mengubah dietnya karena berbagai alasan. Paling umum adalah untuk menurunkan berat badan. Sudah ada banyak sekali metode diet yang beredar baik yang sudah teruji ataupun diet populer (fad diet). Salah satu contoh fad diet adalah diet karnivora.

Apa itu diet karnivora?

Apakah diet ini aman bagi kesehatan?

Penjelasan Diet Karnivora

Jika kita mengingat pelajaran biologi di sekolah, karnivora adalah makhluk hidup yang hanya memakan daging. Hal ini pun juga berlaku pada diet karnivora. 

Diet karnivora adalah metode diet yang hanya mengonsumsi protein hewani sebagai sumber makanan. Ya, hanya protein hewani.

Jika kamu menjalani diet ini, maka kamu tidak diperbolehkan mengonsumsi sumber makanan lain. Tak terkecuali sumber karbohidrat, kacang-kacangan, biji-bijian, sayur, dan buah.

Munculnya diet ini berawal dari satu kepercayaan bahwa leluhur manusia mayoritas mengonsumsi daging dan ikan. Selain itu, diet tinggi karbohidrat dianggap sebagai dalang atas tingginya kejadian penyakit kronis saat ini (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan obesitas).

Diet karnivora tidak menyediakan panduan khusus terkait jumlah kalori, porsi makan, dan frekuensi makan yang direkomendasikan.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan efek dari penerapan diet ini.

Manfaat Diet Karnivora

Ada beberapa hal yang diklaim sebagai manfaat dari diet karnivora:

  • Menurunkan Berat Badan

Diet karnivora diklaim dapat membantu dalam menurunkan berat badan. 

Jika merujuk pada penelitian metode diet lain, memang, pembatasan konsumsi karbohidrat dan peningkatan konsumsi protein dapat membantu menurunkan berat badan.

Hal ini terjadi karena peningkatan konsumsi protein dapat membantumu merasa lebih kenyang setelah makan. Dengan demikian, konsumsi kalori harianmu dapat terkendali.

Protein pun juga bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh. Akibatnya, dapat membakar lebih banyak kalori.

Bisa jadi, merasa lebih kenyang dan peningkatan laju metabolisme tubuh bisa terjadi di diet karnivora. Namun, belum ada penelitian pasti yang dapat membuktikannya.

  • Mengurangi Konsumsi Junk Food dan Makanan Olahan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, hanya makanan sumber hewani yang bisa dikonsumsi di diet karnivora.

Sehingga, diet karnivora otomatis menghindari konsumsi junk food dan makanan olahan kukis, soda, permen, makanan ringan, dan lainnya.

Satu hal positif yang bisa dipetik dari hal ini adalah tidak adanya junk food dan makanan olahan dalam menu diet karnivora.

Sudah rahasia umum bahwa junk food dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan lainnya.

Efek Samping Diet Karnivora

Selain manfaat, diet karnivora juga memiliki efek samping. Hal ini disebabkan karena jenis makanan yang sangat terbatas. Efek samping dari diet ini adalah:

  • Tinggi Lemak Jenuh dan Kolesterol

Pola konsumsi diet karnivora hanyalah makanan sumber hewani. Dengan demikian, menu diet ini tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol.

Konsumsi lemak jenuh yang tinggi dapat menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

  • Tinggi Natrium

Konsumsi beberapa jenis makanan yang diperbolehkan pada diet karnivora seperti daging olahan dapat berisiko bagi kesehatan.

Daging olahan mengandung tinggi natrium. Konsumsi natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan masalah pada ginjal.

  • Kekurangan Vitamin, Mineral, dan Antioksidan

Kekurangan konsumsi vitamin, mineral, dan antioksidan bisa terjadi pada diet karnivora.

Hal ini disebabkan karena tidak adanya konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Dimana, makanan-makanan tersebut kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.

Selain itu, kelebihan mineral tertentu dapat terjadi dalam diet ini. Misalnya, natrium

Padahal, konsumsi vitamin, mineral, dan antioksidan berhubungan dengan penurunan risiko beberapa penyakit kronis (diabetes, hipertensi, penyakit jantung).

Selain itu, kekurangan vitamin tertentu seperti vitamin C dapat menyebabkan penyakit skorbut/scurvy. 

  • Tidak Adanya Serat

Jika tidak konsumsi buah dan sayur, otomatis tidak ada konsumsi serat.

Serat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Jika konsumsi serat kurang, risiko seperti konstipasi hingga kanker usus besar dapat menghantui.

Langsing Itu Bonus, Sehat Itu Utama

Setelah mengetahui apa itu diet karnivora, bisa dipahami bahwa diet karnivora masuk ke golongan diet ekstrem karena tidak sejalan dengan prinsip diet gizi seimbang.

Bisa ditarik benang merah pula terkait risiko yang bisa timbul jika diet ini diterapkan. Meskipun belum ada penelitian khusus tentang diet ini, kita harus lebih berhati-hati jika sudah menyangkut risiko.

Memang, punya tubuh langsing dapat meningkatkan percaya diri dan penampilan. Namun, perjalanan memiliki tubuh langsing harus dibarengi dengan cara yang sehat.

Rekomendasi Sirka

93,5% pengguna program Sirka berhasil menurunkan berat badan loh! Kalau kamu sedang ingin menurunkan berat badan untuk mencapai body goals atau berat badan ideal, ahli gizi Sirka bisa membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Share