Today:Thursday, 2 May 2024
tahukah kamu? Ada sebuah metode diet yang disebut Diet Rendah Protein

Diet Rendah Protein – Bukan Untuk Semua Orang!

Diet Rendah Protein

Protein adalah salah satu zat gizi terpenting yang diperlukan tubuh. Tidak mengherankan jika protein wajib masuk ke dalam menu harianmu. Namun, tahukah kamu? Ada sebuah metode diet yang disebut Diet Rendah Protein.

Sebenarnya, apa itu diet rendah protein?

Apa tujuan diet ini?

Apa Itu Diet Rendah Protein?

Diet rendah protein adalah diet yang membatasi konsumsi protein pada menunya, sesuai dengan namanya. Konsumsi protein yang diperbolehkan pada diet ini hanya sebanyak 0,6-0,75 gram/kgBB.

Jika kamu bandingkan, konsumsi protein dalam jumlah cukup yaitu sekitar 0,8-1 gram/kgBB.

Prinsip penerapan diet rendah protein adalah membatasi konsumsi protein. Pemenuhan energi difokuskan pada konsumsi karbohidrat kompleks, buah dan sayuran yang beragam, serta lemak sehat

Ada alasan kuat mengapa diet ini ada. Diet rendah protein ditujukan bagi penderita beberapa penyakit tertentu. Diet ini dapat membantu kondisi penderita agar tidak semakin memburuk.

Maka dari itu, pengaturan makan pada penderita beberapa penyakit ini perlu dilakukan.

Tentu saja ada daftar makanan yang direkomendasikan dan dibatasi pada diet rendah protein. Daftar ini tentu akan sangat membantu penderita untuk memilih makanannya.

Apa saja?

Makanan yang Direkomendasikan

Makanan yang Dibatasi

Perlu dipahami bahwa diet rendah protein masih memasukkan protein ke dalam menu sehari-hari. Hanya saja, jumlahnya dibatasi.

Penyakit yang Cocok Dengan Diet Rendah Protein, Apa Saja?

Seperti yang dibahas sebelumnya, ada beberapa penyakit tertentu yang cocok dengan diet rendah protein. Berikut adalah beberapa penyakit tersebut:

1. Gagal Ginjal

Gagal ginjal adalah penyakit yang paling populer di daftar ini. Penderita gagal ginjal yang parah harus membatasi konsumsi protein hingga 0,6 gram/kgBB.

Protein dicerna oleh tubuh dan menghasilkan zat sisa metabolisme dalam bentuk urea

Pada penderita gagal ginjal, terjadi gangguan pembuangan urea melalui urin. Urea bisa membahayakan jika jumlahnya terlalu banyak di dalam tubuh. 

Hal ini dapat menyebabkan uremia pada penderita gagal ginjal. Uremia adalah kondisi yang membahayakan dan berisiko pada kematian.

2. Diabetes Nefropati

Diabetes nefropati adalah kondisi lanjutan dari diabetes melitus

Penyakit diabetes yang tidak dikontrol dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi penyakit pada organ lain, contohnya ginjal.

Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat membahayakan pembuluh darah di ginjal. Sehingga dalam waktu panjang dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi ginjal.

Batasan konsumsi protein untuk orang yang menderita diabetes nefropati yaitu sekitar 0,8 gram/kgBB.

Selain diet rendah protein, diet diabetes pun juga diterapkan pada penderita yang sudah masuk tahap diabetes nefropati.

Penerapan konsumsi rendah protein juga dibarengi dengan pembatasan makanan dan minuman manis dan gula.

Selain mengatur konsumsi protein, disarankan juga untuk mengatur konsumsi karbohidrat dan menerapkan 3J (tepat jadwal, jenis, dan jumlah), sesuai dengan prinsip diet diabetes

3. Fenilketonuria (PKU)

Fenilketonuria adalah penyakit yang langka di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetik.

Fenilketonuria terjadi karena tubuh tidak mampu memetabolisme asam amino fenilalanin. Ini disebabkan karena tubuh penderita tidak mampu memproduksi enzim yang memetabolisme fenilalanin.

Fenilalanin yang tidak dapat dimetabolisme akan menumpuk di otak sehingga akan menyebabkan kerusakan otak penderita.

4. Homosistinuria

Sama seperti fenilketonuria, homosistinuria adalah penyakit langka bawaan. Tubuh penderita homosistinuria tidak mampu memetabolisme asam amino metionin.

Penyakit ini biasanya terdeteksi sejak penderita masih dalam usia bayi. Homosistinuria dapat mengakibatkan beberapa risiko seperti rabun jauh, osteoporosis, masalah pada sendi, dan stroke.

Jangan Asal Menerapkan Diet Rendah Protein

Diet rendah protein hanya cocok bagi penderita beberapa penyakit tertentu. Tentu dalam penerapannya pun akan diawasi oleh ahli gizi.

Diet ini tidak direkomendasikan bagi kamu yang memiliki tubuh sehat. Tidak ada juga bukti ilmiah yang mendukung diet rendah protein bermanfaat bagi orang sehat. 

Jadi, kalau tubuhmu sehat, jangan coba-coba diet ini ya!

Jika kamu atau kerabatmu mengalami penyakit yang sudah dibahas sebelumnya, segera temui dokter dan ahli gizi untuk pengobatan dan pengaturan makan yang sesuai.

Ingin tahu diet apa yang terbaik untukmu? Yuk klik tautan ini!

Share