Today:Saturday, 11 May 2024
intranatal care diperlukan demi ibu

Intranatal Care – Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Intranatal Care

Tahukah kamu apa itu intranatal care? Intranatal care merupakan asuhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan pada saat persalinan. Tak hanya antenatal dan postnatal saja yang perlu diperhatikan, tetapi intranatal juga sangat penting.

Tujuan Intranatal Care

Intranatal care bertujuan untuk memastikan proses persalinan yang dialami ibu dapat berjalan dengan lancar dan minim trauma, baik trauma fisik mau pun mental. 

Apa itu Intranatal Care?

Intranatal care (INC) adalah asuhan kebidanan pada saat persalinan. Persalinan merupakan sebuah peristiwa luar biasa dari sebuah siklus kehidupan, dimana pada peristiwa ini terlahir individu baru dengan berbagai mekanisme tubuh yang begitu menakjubkan.

Intranatal care diperlukan untuk mendampingi wanita agar proses persalinan dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan minim trauma, baik bagi ibu maupun bayinya.

Tahapan Intranatal Care

Persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:

1. Kala 1 Persalinan 

Kala 1 persalinan dimulai sejak adanya kontraksi hingga pembukaan lengkap. Kala 1 ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten merupakan tahapan lambat yang dimulai sejak mulut rahim terbuka hingga pembukaan 4 cm. Sedangkan fase aktif adalah fase terjadinya pembukaan serviks (mulut rahim) 5-10 cm, yang disertai dengan penurunan bagian bawah janin. 

Durasi kala 1 fase laten tidak dapat diprediksi dan sangat bervariasi pada setiap wanita. Sementara durasi fase aktif menurut World Health Organization (WHO) tidak boleh lebih dari 12 jam pada persalinan anak pertama dan tidak lebih dari 10 jam pada persalinan selanjutnya.

2. Kala 2 Persalinan 

Kala 2 persalinan dimulai sejak pembukaan lengkap hingga bayi lahir. Pada kala ini, energi ibu akan banyak terkuras untuk mengejan. Bidan atau dokter akan membantu mengajarkan ibu cara mengejan yang efektif dan beristirahat di sela kontraksi. 

Tindakan medis lain seperti episiotomi atau penggunaan alat bantu persalinan (vakum atau forsep) mungkin diperlukan pada persalinan normal untuk membantu melahirkan bayi. Sedangkan pada persalinan dengan operasi sesar, tindakan anestesi dan prosedur pembedahan akan dilakukan. 

3. Kala 3 Persalinan

Kala 3 persalinan dimulai segera setelah bayi lahir hingga lahirnya plasenta. Proses ini berlangsung sekitar 5-15 menit setelah bayi lahir. Apabila lebih dari 30 menit, kemungkinan komplikasi seperti perdarahan dapat terjadi. 

Asuhan yang penting dilakukan pada fase ini adalah Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Sambil menunggu plasenta lahir, bayi normal tanpa kegawatan hendaknya segera diletakkan di dada ibu untuk memulai bonding dan pengenalan awal reflek menyusu. 

4. Kala 4 Persalinan

Setelah plasenta lahir, ibu harus menjalani observasi selama 2 jam setelah kelahiran bayi. Masa ini merupakan masa rentan terjadinya perdarahan postpartum sehingga tanda-tanda vital, kontraksi rahim, dan jumlah darah yang keluar dari vagina wajib dipantau. 

Manfaat Intranatal Care

Intranatal care sangat penting pada saat proses persalinan, beberapa manfaatnya yaitu:

1. Membantu Memenuhi Kebutuhan Ibu

Selama proses persalinan, tenaga kesehatan, khususnya bidan, akan membantu memenuhi kebutuhan ibu untuk memastikan ibu memiliki cukup energi untuk mengejan.

Ibu akan disarankan untuk makan, minum, dan istirahat yang cukup untuk menghemat energi sebelum melahirkan dan selama masa pemulihan.

2. Membantu Mengurangi Nyeri Kontraksi dan Memilih Posisi Persalinan

Ibu akan diajarkan beberapa cara untuk mengurangi nyeri saat kontraksi dengan relaksasi (latihan pernapasan) dan distraksi (melakukan aktivitas lain atau meminta suami untuk mengelus punggung bawah ibu).

Ibu juga biasanya dianjurkan untuk berjalan-jalan atau melakukan gerakan ringan untuk mempercepat pembukaan pada kala 1 persalinan. Tenaga kesehatan juga akan membantu ibu untuk memilih posisi persalinan yang paling aman dan nyaman bagi ibu dan bayi.

3. Memantau Kesejahteraan Ibu dan Janin

Tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, nadi, dan laju napas), intensitas kontraksi, dan kemajuan pembukaan akan dipantau secara berkala pada kala 1 persalinan. Pemantauan tanda-tanda vital juga akan dilanjutkan hingga opeservasi kala 4. Pemeriksaan detak jantung janin akan secara berkala dilakukan selama kala 1 dan 2 persalinan. Hal ini penting untuk memantau kesejahteraan janin di dalam rahim. 

4. Mencegah Terjadinya Komplikasi Persalinan

Banyak komplikasi yang dapat terjadi pada saat persalinan, seperti perdarahan postpartum, ruptur, infeksi, dan lain lain. Tindakan yang tepat, alat yang steril, dan tenaga kesehatan yang kompeten, sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. 

5. Memberikan Dukungan secara Fisik dan Emosional

Proses persalinan sangat erat kaitannya dengan perubahan hormon. Ibu bersalin tak hanya lelah secara fisik, namun juga emosional. Oleh karena itu, diperlukan dukungan yang baik dari tenaga kesehatan, pasagan, maupun keluarga. 

Persalinan Aman, Nyaman, dan Minim Trauma

Intranatal care sangat penting untuk memastikan ibu dapat melewati proses persalinannya dengan aman, nyaman dan minim trauma. Keselamatan dan kesejahteraan ibu dan bayi merupakan poin utama dalam asuhan ini. 

Untuk mendapatkan panduan makan untuk memaksimalkan kesehatan ibu sesuai dengan kondisi, klik link berikut ini!

Share